HAKIKAT MEMBACA (BAB I)
Membaca merupakan salah satu aspek berbahasa yang sangat bermanfaat. Namu, kita harus mengetahui dan memahami tentang hakikat membaca yang meliputi pengertian, tujuan, manfaat, dan aspek membaca.
A. Pengertian
Banyak sekali pengertian membaca diantaranya :
1. Membaca sebagai proses melisankan paparan tulis;
2. Membaca sebagai kegiatan mempersepsi tuturan tertulis;
3. Membaca adalah penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan yang dibaca;
4. Membaca sebagai proses pemberian makna kepada symbol-simbol visual;
5. Membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata/bahasa tulis
6. Membaca adalah proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and derecording process);
Menurut kerap (1996:42), membaca merupakan suatu proses yang bersifat komleks meliputi kegiatan yang brsifat fisik dan mental.
Dari banyaknya pengertian membaca yang membedakan sebenarnya hanyalah tentang lingkup masalah yang dikemukakan. Dari lingkup ini dapat disimpulkan bahwa pengertian membaca dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Pengertian sempit
Membaca hanya sebagai proses pengenalan symbol-simbol tetulis.
2. Pengertian agak luas
Proses pengenalan symbol-simbol tertulis juga sebagai proses pemaduan atau penataan berbagai unsur makna menjadi satu kesatuan ideal.
3. Merupakan proses atau kegiatan memberikan reaksi kritis terhadap bacaan dalam menentukan signifikasi, nilai, fungsi, dan hubungan isi bacaan itu dengan suatu masalah kehidupan yang lebih luas serta tampak dari masalah yang dipaparkan pengarang.
B. Tujuan Membaca
Tujuan membaca dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan. Mulyati (1998:55) menyebutkan bahwa tujuan membaca adalah memahami apa yang dibaca/isi bacaan, selain memahami masalah atau topiknya, selanjutnya memahami mengapa, siapa, bagaimana, kapan, dan dimana terjadinya suatu peristiwa.
Secara lebih khusus mulyati menyebutkan bahwa ada empat macam tujuan membaca, yaitu:
1. Untuk mengisi waktu luang;
2. Untu mencari hiburan;
3. Untu kepentingan studi;
4. Untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan.
C. Aspek Membaca
Ada dua aspek penting dalam membaca, yaitu :
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanis skills). Aspek ini meliputi :
a. Pengenalan bentuk huruf;
b. Fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain;
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pada ejaan dan bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis (to bark et prit);
d. Kecepatam membaca bertaraf lambat.
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills). Aspek ini mencakup :
a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);
b. Memahami signifikasi atau makna, antara lain maksud dan tujuan pengarang, relevansi budaya reaksi pembaca;
c. Evaluasi/penilaian isi dan bentuk;
d. Kecepatam membaca yang fleksibel.
Untuk dapat mencapai tujuan yang terkandung dalam dua aspek tersebut, maka yang paling tepat adalah membaca dalam hati (silent reading).
PENDEKATAN DAN TEORI MEMBACA (BAB II)
Pendekatan yang melatar belakangi teori membaca ada tiga, yaitu pendekatan konseptual, empirical, dan pendekatan eksperimental.
A. Pendekatan Konseptual
Kenneth S.Gogman. Ia menyatakan bahwa membaca pada hakikatnya merupakan proses komunikasi, yaitu komunikasi antara pembaca dengan tuturan tertulis yang dibacanya. Hal tersebut yang melatarbelakangi pendekatan konseptual. Membaca dimulai dengan menghadapai bahasa tulis
Membaca adalah suatu proses yang rumit dimana pembaca melakukan rekontruksi dalam tingkatan tertentu terhadap pesan yang dituangkan oleh pengarang dalam bahasa tulis.
Prinsip pengajaran membaca sebagai berikut:
1. Membaca selalu berlibat dengan level pemahaman tertentu karma setiap bahan bacaan selalau mengungkapkan sesuatu.
2. Paparan bahasa yang mewadahi sesuatu itu harus diperhatikan dengan teliti.
3. Dalam memulai pengajaran membaca (membaca permulaan)
4. Bahan pengajaran yang disajikan sebaiknya bahasa yang yang sudah dikenal baik oleh siswa.
5. Hindari pemakaian gambar sebagai kunci untuk menangkap makna
6. Sajikan ragam bahasa baku yang informal
7. Isi bacaan hendaknya sesuai dengan pengalaman siswa
8. Perkenalkan dengan segera kata-kata fungsi dalam berbagai kelompok kata
9. Sediakan peluang yang cukup luas bagi siswa untuk mengembangkan level kemampuan membacanya
10. Usahakan pengalaman yang sejajar antara membaca dan berbicara, menyimak, dan menulis.
B. Pendekatan Empirikal
Pendekatan ini mencakup bermacam-macam pendekatan yang bertolak dari pengalaman serta penghayatan proses membaca, baik dari penyusun teori itu sendiri maupun dari orang lain yang dijadikan banyak penelitian. Ada beberapa teori yang dimanfaatkan dalam pendekatan ini, yaitu:
1. Teori yang memandang membaca sebagai proses berpikir dirintis pengembangannya oleh Edward L. Thorndike pada permulaan abad ini. Menurut pendapatnya, berpikir adalah kegiatan jiwa yang tidak bisa dilepaskan dari keseluruhan proses membaca.
Macam-macam tipe berpikir:
Ø Kegiatan mengkognisi (cognition), yaitu kegiatan mengenal kata;
Ø Kegiatan mengingat (memory), yaitu kegiatan mengingat pengalaman yang telah dimiliki untuk menafsirkan makna kata-kata, symbol-simbol, dan ide-ide;
Ø Kegiatan berpikir konvergentif, yaitu menghasilkan nalar secara induktif;
Ø Kegiatan berpikir divergentif, yaitu menghasilkan nalar secara deduktif;
Ø Kegiatan menilai yang meliputi kegiatan membanding-bandingkan,mengeritik, dan memutuskan.
2. Teori yang memandang proses membaca sebagai penerapan seperangkat ketrampilan.
William S. Gray. Menekankan bahwa membaca tidak lain dari pada kegiatan pembaca menerapkan sejumlah keterampilan mengolah tuturan tertuli (bacaan) yang dibacanya dalam rangka memahami bacaan itu. Jenis-jenis keterampilan yang dianggap mendasar sifatnya ialah:
Ø Ketrsmpilsn mengensi atau merekognisi kata.
Ø Ketrampilan memahami isi tersurat
- Menangkap ide pokok paragraph dan ide-ide panjelasnya
- Menemukan hubungan anta ide dalam bacaan
- Menangkap isi pokok bacaan
Ø Ketrampilan memahami isi tersirat
- Mengidentifikasi tujuan (maksud pengarang)
- Menalarkan kata-kata, gaya bahasa, dan retorik dari pengarang
- Menemukan nilai dan fungsi isi bacaan berdasarkan pengetahuan serta pengalaman yang telah dimiliki.
3. Teori perseptual, yang memandang membaca sebagai proses mempersepsi.
D.H. Russell (1956). Menerut pendapatnya, untuk memudahkan pemahaman terhadap membaca sebagai proses mempersepsi, pertama-tama perlu diketahui dahulu apa yang disebut mempersepsi itu. Ada dua macam teori yang menerangkan tentang persepsi :
a. Teori sitetik
Memandang bahwa persepsi terbentuk dalam proses belajar mengasosiasikan stimulus dengan respon bermakna.
b. Teori Analistik
Menerangkan bahwa pembentukan persepsi itu berlangsung secara bertahap. Pada tahap pertama pemabaca mereaksi suatu stimulus sebagai suatu pola yang kabur, tahap kedua, rekasinya tertuju pada bagian – bagian dari pola itu, tahap ketiga pembaca mengintegrasikan hasil-hasil reaksi bagian-bagian itu menjadi suatu pola yang jelas.
4. Teori visual, yaitu teori yang memandang pembaca semata-mata sebagai kegiatan visual.
Proses membaca menurut teori visual, dalam garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Ø Sebelum membaca yang sebenarnya dimulai, membaca mengamati halaman bacaaan secara global.
Ø Proses membaca dimulai. Dalam proses ini mata bergerak melompat-lompat dari kiri ke kanandengan rentangan yang tidak sama lebarnya.
Ø Setelah baris pertama berakhir dibaca,selanjutnya mata membuat lompatan panjang kekiri, ke awal baris kedua untuk kemudian melakukan lompatan-lompatan membaca seperti baris pertama tadi
5. Teori kelima yang berakar pada pendekatan empirical ialah teori pengalaman bahasa. tokoh perintis teori pengalaman bahasa dalam membaca adalah AR. Van Allen. Dalam mengetengahkan teorinya, Allen memegang asumsi seperti yang di ungkapkan berikut:”Apa yang dapat kita pikirkan, dapat pula kita bicarakan, dapat pula kita tuliskan.
C. Pendekatan Eksperimental
Pendekatan eksperimental meliputi bermacam-macam studi dan penelitian yang dilaksanakan dengan eksperimental untuk mengkaji bagaima pemahaman berlangsung. Jenis-jenis kemampuan intelektual dan factor apa saja yang berpengaruh dalam pemahaman itu.
1) Eksperimental pemahaman
Beberapa penemuan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengajaran membaca:
a. Penemuan-penemuan mengenai proses mempresepsi makna yang antara lain meliputi
Ø Persepsi atau pengenalan/pemahaman akan makna material bahasa bacaan (kata-kata dalam kalimat) berdasarkan pengalaman pembaca berhubungan dengan material bahasa itu.
Ø Dalam memahami atau mempersepsi makna, pembaca cenderung memanfaatkan kunci-kunci penanda makna (cues), atau menganalsis pola bentukan bahasa bacaan.
Ø Prsepsi yang kuat atau baik terhadap makna bahasa bacaan sebagai hasil menghayati dan menganalisis bahasa bacaan itu akan membuat pembaca memiliki ingatan yang baik pula trhadap makna bacaan itu.
b. Penemuan-penemuan mengenai pembntukan konsep dalam membaca, yaitu simbolik tentang hal-hal yang direspon pembaca dari bacaan. Eksperimentasi dalam bidang ini antara lain menemukan:
Ø Persepsi yang baik terhadap makna bahasa bacaan menghasilkan konsep yang baik pula tentang makna bahasa bacaan itu.
Ø Konsep yang abstrak sifatnya tentang makna material bahasa bacaan terbentuk berdasarkan konsep-konsep yang kongkrit dan tingkat intelegensi membaca
Ø Pengembangan konsep tentang makna bahasa bacaan dapat dibina dengan menyiapkan program pengajaran yang baik.
Eksperimentasi dalam bidang ini antara lain menemukan bahwa pemahaman bacaan tergantung pada:
Ø Jumlah kosa kata yang dikuasai
Ø Luas dan dalamya makna kata yang dikuasainya
Ø Mapanya penguasaan terhadap kaidah-kaidah bahasa
Ø Baiknya penguasaan tentang tata penuliasan bahasa.
2) Jenis kemampuan intelektual
Davis menyimpulkan bahwa ada 4 macam kemampuan intelektual :
a. Mengiangat makna kata dan memahami kesimpulan tentang makna suatu kata dari konteks bacaan
b. Menangkap makna tersurat dari bagian-bagian bacaan dan mengkerangkakan ide-ide dalam bacaan
c. Menarik kesimpulan tentang isi bacaan
d. Mengungkap tujuan atau maksud pengarang bacaan.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses membaca
Factor yang mempengaruhi dalam proses membaca adalah factor intelegensia, sikap, perbedaan jenis kelamin, penguasaan bahasa, status ekonomi social, bahan bacaan, dan guru.
D. Manfaat Teori Membaca:
Ø Suatu teori membaca dalam kelebihan atau kekuranganya banyak sekali membantu pihak-pihak yang bermaksud mempelajari masalah membaca dan pengajaranya memperoleh gambaran tentang apa yang disebut membaca.
Ø Khusus bagi pengajaran pembina membaca, suatu teori tentang membaca sangat diperlukanya dalam membaca dan melaksanakan tugas-tugasnya membina siswa dalam membaca.
Ø Mereka yang bermaksud melakukan suatu penelitian tertentu mengenai masalah mmbaca dan pengajaranya, suatu teori membaca tertentu mutlak dibutuhkan.
reverensinya dari buka apa ya? tolong di jawab:)
ReplyDelete