Di suatu pagi yang tertutup oleh mendung,
seakan cahaya mentari yang setajam busur butuh waktu lama untuk dapat
menembusnya. Di dalam sebuah ruangan berukuran 6x7 m3, sebuah laptop
Compaq 510 berjajar dengan sebuah monitor diatas meja computer, buku-buku
berserakan diatas meja yang saling berhimpitan, ada juga lembaran-lembaran
kertas tertumpuk di sudut ruang itu, di sebelah ujung pojok kiri ruang terdapat
sebuah Televisi Samsung lengkap dengan segala kelengkapannya, terlihat juga
tiga lemari ikut menempati ruangan itu hingga ruangan itu tampak padat dan
sesak, diatas salah satu lemari itu terpampang beberapa mesin ketik yang sudah
berkarat mungkin usang termakan zaman. Ku buka pintu ruangan itu hingga terbuka
lebar, sejenak aku berdiri mematung dimuka pintu itu, kemudian aku masuk lalu
kuhampiri laptop Compaq 510 itu.
Ini adalah pagi kedua dibulan suci Ramadhan, pagi
yang tak seperti biasanya karena pagi ini sekolah masih libur. Dan ruangan ini
adalah tempat ku bekerja, ini adalah kantor guru atau biasa disebut dengan
ruang guru. Aku masih bingung dengan apa yang harus aku lakukan, pagi ini aku
terjadwal piket meski hari ini adalah libur ramadhan. Sebenarnya aku tidak
terjadwal sendirian, aku bersama beberapa guru terjadwal piket pagi ini, namun
akulah orang pertama yang menapakkan kaki di kantor ini di hari kedua bulan
puasa tahun ini, mungkin yang lain masih mengantuk, atau mungkin juga belum
selesai membaca Al-Qur’an dari subuh tadi, atau mungkin juga belum selesai
mengisi pengajian-pengajian yang memang biasa ada jika bulan Ramadhan tiba.
Sebenarnya bukan tanpa tujuan aku datang terlalu pagi ke kantor sekolah ini, aku
mempunyai tujuan untuk mencari sebuah teks bacaan atau teks apapun itu untukku analisis,
karena hari ini aku harus menyelesaikan tugas dari dosen tentang menganalisis
sebuah teks. Tetapi sampai saat ini aku belum menemukan teks itu, hingga
perlahan ku buka tas yang kubawa dari rumah, ku baca kembali soal yang
diberikan oleh dosen ku, aku terkejut sekali bahwa ternyata selain menganalisis
aku juga ditugaskan untuk membuat sebuah cerpen, cerpen yang dibuat berdasarkan
hasil analisis dari teks yang di analisis tadi, aku tambah bingung apa yang
pertama harus aku lakukan.
Ditengah kebingunganku, aku mencari sebuah
teks seadaanya di ruangan itu, kesana kemari bolak-balik mataku tak lepas
mengamati disetiap sudut ruang, mencari secara jeli kalau-kalau ada sebuah teks
sakti bak mu’jijat yang diterima para Nabi yang akan membantuku menyelesaikan
tugas-tugasku. Setelah beberapa waktu mondar-mandir aku melihat sebuah buku
berwarna kuning, ku ambil dan ku buka lalu ku baca secara acak buku itu, dengan
maksud mencari apa sebenarnya yang dibahas dalam buku itu. Lalu beberapa saat
kemudian ketemukan tentang apa yang dimuat buku itu, ku teruskan membaca buku
itu dengan tingkat keseriussan tingkat siaga tiga, dengan maksud agar aku
bener-benar paham dengan isi yang terkandung didalamnya, namun sayang sudah
sekian waktu aku membacanya masih saja
aku tak mengerti banyak tentang isi buku itu, barang kali masih terlalu pagi
sehingga kantukku masih membekas dimataku sehingga takdapat kupahami dengan
secepat aku menyantap sajian buka puasa saat sirene tanda waktu berbuka puasa dibunyikan.
tetapi secara garis besar aku menyimpulkan bahwa buku itu membahas tentang
sejarah film, yah.. sejarah asal mula film di dunia.
Lalu aku pilih salah satu judul dalam buku
itu “FILM PERTAMA” kubaca dan sedikit membuat aku tertawa, buku itu menceritakan
tentang dua orang bersahabat di Amerika yang menemukan asal mula adanya film,
juga tentang film pertama yang diputar di sebuah bioskop pertama didunia yang membuat para penonton lari dan berteriak ketakutan
karena takut tertabrak kereta api yang ada dalam film tersebut.
Aku mulai mencoba untuk menganalisis teks
tersebut, dengan bergaya bak seorang kutu buku aku serius membaca teks itu
hingga guru-guru lain datangpun aku tak menyadarinya. Beberapa sapaan yang
mereka arahkan padaku kujawab dengan kata “ya” atau sekedar anggukan kepala saja.
Hanya sesekali aku menerima jabatan tangan yang diulurkan padaku. Mereka
mungkin bingung dengan apa yang terjadi padaku, mereka tidak tahu bahwa
sesungguhnya pagi ini aku sedang dilanda bingung, bingung yang aku sendiri
takmengerti mengapa harus bingung.
“Buku apa to pak, kok serius banget?”..
(Tanya salah satu guru padaku)
“Biasa…” (jawabku dengan tanpa menoleh)
“Tafsir Qur’an ya? Bulan puasa perbanyak
pahala,” (sahutnya lagi)
“Oke….,” (jawabku masih dengan tanpa menoleh)
Kuteruskan membaca teks itu hingga akhirnya
aku bosan dan jenuh karena diajak ngobrol terus, itu mengganggu konsentrasiku. Ku
putuskan utuk langsung mengitik kata-demi kata dengan maksud membuat sebuah
cerpen, namun masih saja aku tak tahu kata apa yang harus pertama aku ketik.
Kulanjutkan dengan mengetik kata – kata yang ada dalam pikiranku, entah kata –
kata itu pantas atau tidak untuk sebuah cerpen, karena selama ini aku belum
pernah membuat cerpen, karena terburu-buru aku tak perduli tentang cerita yang
aku tulis itu. Ku coba konsentrasi dan konsentrasi tetapi aku tak terbiasa jadi
aku hanya bisa menuliskan tentang apa yang terpikirkan saat itu saja.
“dah siang,… waktu nya pulang…” (salah satu
guru diantara kami bersuara)
“Pulang yok pak!”…. Sholat dhuhur terus
memancing sambil nunggu magrib tiba”.. (suara guru yang lain)
“ Tidur si lumayan”… (mereka saling beradu
pendapat)
Tetapi aku masih saja diam hingga mereka
benar-benar telah pulang dan hanya aku sendiri di ruang itu, buku kuning yang
tergeletak tampak menyesal karena tak dapat membantuku menyelesaikan tugas,
hanya saja aku berfikir untuk mengakhiri kebingunganku itu dengan menghentikan
segala aktifitasku di ruangan ini. Maka kuputuskan untuk mematikan laptop
Compaq 510 dan menutupnya dengan menyimpan file yang telah aku ketik tadi.
Kemudian aku bermaksud untuk memberi judul
File yang berisi kata-kata yang mungkin saja tanpa makna itu kemudian akan aku anggap sebagai sebuah
cerpen, tetapi lagi-lagi aku bingung apa judul dari tulisan ku itu. Setelah
lama berpikir aku tak menemukan judul itu, yang aku temukan hanyalah tanpa
judul yang akhirnya tulisan ini adalah sebuah “CERPEN TANPA JUDUL”
No comments:
Post a Comment
Jika postingan ini membantu ANDA, maka
TINGGALKAN KOMENTAR DI KOTAK YANG TELLAH DISEDIAKAN